Bercermin kembali untuk menemukan yang sudah hilang

Saat kami memulai semua ini, tak terfikirkan oleh kami akan jadi seperti apakah nanti. Hanya dengan sebuah tekad yang kami miliki disaat kami memulai semua ini. Namun kami menyadari bukan hanya kami yang memiliki tekad itu, jauh sebeleum kami para pendahulu kami jauh lebih mengenal itu, hingga sampai sekarang mereka masih mewarisinya kepada kami. Cerminan itulah yang tergambar ketik saya menuliskan sebuah titik tolak perjalanan kami dalam sebuah organisasi himpunan mahasiswa keperawatan. 

 

Awal kami dipertemukan dalam sebuah perkuliyahan, kami tak kenal satu sama lain, adu gengsi, kepintaran, style. Yaah itulah yg kami rasakan . namun tak terasa karena hubungan itulah benih perwujudan dari Visi untuk membangun mahasiswa Keperawatan yang unggul telah ada diantara kita semua. Sejalan dengan itu kami mengetahui ada suatu wadah untuk menampung semua pembicaraan tentang membangun kemahasiswaan yang telah ada di prodi ilmu keperawatan ini, berbekal hanya dengan tekad visi yang kuat kami pun berani menemui senior kelas kami yang pada saat itu telah duduk dikursi kepengurusan HIMA PSIK STIKes CIREBON. 

Sambutan hangat kami diterima oleh senior kami, aspirasi kamipun mereka dengar dengan seksama. Seketika itu pun juga kami menyatakan ingin bergabung dalam HIMA PSIK. Kami angkatan tahun 2010/2011, Tepatnya ditahun ke2 kami kuliyah di STIKes Cirebon kami beserta teman-teman telah bergabung. Selanjutnya hari demi hari kami isi dengan kegiatan seperti musyawarah, menentukan planning, serta merumuskan berbagai kegiatan untuk menunjukan eksistensi HIMA PSIK dikampus STIKes Cirebon sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh senior kami dan apa yang tercantum dalam visi dari HIMA PSIK. 

Hanya dengan keberhasilan kami menyatukan VISI untuk memajukan mahasiswa keperawatan sedikit-sedikit kami terus menoreh kiprah kami dikampus. Suka cita kami lalui hingga kamipun bisa meneruskan impian dan harapan dari senior kami sebagai dewan kepengurusan HIMA PSIK STIKes CIREBON. Halang rintang yang kami temui mungkin akan terjadi pada generasi penerus kami, dan ketika kalian telah mencapai titik keputus asaan kami berharap bercerminlah kembali kepeda mimpi awal yang telah kalian bangun.